Prolog -Sejauh ini semua berjalan baik, yang dimaksut baik dalam hal ini yaitu semua
berjalan seperti biasa dan tak ada hambatan yang berarti. Semua kebutuhan pokok
sudah terpenuhi, dan alat pemuas hati
telah tersedia. Masalah pekerjaan adalah masalah kompetensi dan sumber materi,
sedangkan menurutku keduanya tidak menjadi yang utama saat ini. Seperti sekarang ketika menjalani penugasan
di daerah Luwuk, Banggai, Sulawesi Selatan. Memang seperti inilah profesi yang
kujalani walaupun untuk sementara ini penugasan Luar Kota untuk bidang yang kutempati masih jarang, itu
artinya mungkin akan lebih banyak waktu untuk diam dikantor dengan pendapatan yang tidak akan
membengkak. Kembali ke situasi awal dimana keadaan tetap berjalan baik dan
gelapnya malam masih terasa menyenangkan. Itulah dimana fungsi alat pemuas hati
mengambil peranan, mungkin jika nanti kejenuhan telah datang. Aku punya Vespa,
Masih bisa bermain Bola, Koleksi Mp3 iwan fals, Teman-teman yang lumayan Rileks, dan terkadang juga masih bisa menikmati lonjakan tekanan darah bersama
etanol.
Tak ada maksud menonjolkan, seperti biasa semua rangkaian kalimat ini hanya
sekedar Apresiasi terhadap apa yang dilalui dalam perjalan hidup. Kali ini
sebuah penugasan dari Bidang Akuntan Negara BPKP perwakilan Sulteng membawaku untuk terlibat dalam tim
sosialisasi penyusunan Laporan Keuangan SAK-ETAP dan GCG. Penugasan Pertama ini
menunjuk suatu lokasi di daaerah Banggai, dan Banggai kepulauan, Sulawesi
Tengah. Salah satu hal yang menarik
adalah perjalanan yang ditempuh untuk menuju tempat ini harus melalui 3 jalur
transportasi. Pertama tim melalui jalur udara selama 1 jam dan dilanjutkan
perjalanan laut selama 5 jam, barulah ditempuh dengan perjalanan darat 30 menit
saja. Kabupaten Bangkep (banggai kepulauan) Lokasi yang menarik dikelilingi
oleh lautan yang jernih dengan segala rahasianya dan kesunyianya. PDAM adalah
tujuan sosialisasi ini, Perusahaan umum BUMD yang melayani kebutuhan akan
Tirta. Selama 3 hari aku singgah ditempat itu bersama tim untuk kemudian
kembali menyebrang menuju Luwuk, kabupaten Banggai . Di tempat kedua ini tim
menginap selama 6 hari di sebuah Hotel di tepian pantai dengan suasana yang
menyenangkan ditambah sebuah café kecil di bibir pantai yang biasa kami gunakan
sebagai tempat santai sambil menyelesaikan jurnal dan laporan keuangan. Walaupun
pantai disini tidak memiliki garis pantai yang panjang dan luas yang asyik
digunakan untuk bermain atau berenang tetapi keagungan hayatinya dan keelokan
panoramanya berhasil memanjakan suasana hati. Apalagi jika seorang gadis cantik
dari PDAM dengan jilbab yang membungkusnya terkadang dating unutk konsultansi
dengan Ketua Tim, suasana menjadi lebih sejuk walaupun “Seperti biasa, aku diam
tak berdaya hanya mampu pandangi . . . . .” Kesan-kesan seperti ini yang ingin aku tuliskan dalam situasi seperti ini, tidak sejenis kerumitan dan tanggungjawab profesi karena hal seperti itu hanya sekedar pengantar untuk hal yang lebih bermakna-Personality.
Hanya sebuah Perjalanan biasa
untuk pegawai yang memang begelut dalam bidang sepertiku, namun sesuatu yang lebih berharga jika kita menikmatinya, hasil tunai yang diperoleh tidak pantas untuk dijadikan indikator, semoga akan tetap seperti ini . . .
Coretan Lembaran Hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar